Fase Pengembangan Sistem ERP : Studi Kasus Rolls-Royce


Sebagian besar vendor sistem ERP telah memasukan metode pengembangan sistem ERP ke dalam paket penjualan, sebagai contohnya SAP menyediakan Accelerated SAP (ASAP). ASAP merupakan metode implementasi sistem ERP yang diadopsi dari metode big bang dan dikhususkan untuk perusahaan small medium enterprise (SME). Big Bang adalah strategi yang dilakukan dengan menerapkan semua modul dari ERP dan di semua lokasi di dalam perusahaan pada saat yang bersamaan. Semua sistem informasi lama dihentikan pada saat sistem ERP baru mulai digunakan, dimana kesiapan infrastruktur dan pengguna harus sudah tersedia.

Rolls-Royce merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan propulsi dan turbin yang digunakan untuk pesawat. Sebelum menggunakan SAP, Rolls-Royce menggunakan sistem informasi yang dikembangkan sendiri untuk mendukung aktivitas sehari-hari, namun setelah menggunakan lebih dari 1500 sistem, diketahui bahwa sistem informasi tersebut mempunyai biaya operasional yang besar dan sangat sulit untuk dilakukan perbaikan. Pada tahun 1996 Rolls-Royce melakukan outsource terhadap divisi IT perusahaan ke perusahaan Electronic Data Service (EDS). EDS bertanggung jawab untuk untuk mengembangkan IT perusahaan dan menyediakan sumber daya IT yang dibutuhkan. Rolls-Royc memutuskan untuk menggunakan sistem ERP dari SAP bernama SAP R/3 untuk mendukung kegiatan perusahaan, dikarenakan perusahaan membeli sistem ERP yang telah ada maka metode pengembangan sistem ERP yang digunakan adalah dengan menerapkan software ERP vendor dan perusahana tidak perlu mengembangkan sistem sendiri dan proses implementasi sistem SAP dilakukan oleh EDS sebagai konsultan IT untuk Rolls-Royce.

sap

  1. Project Preparation

Pada fase ini, tim yang dibentuk membuat perencanaan awal dan persiapan utnuk proyek SAP.

  1. Business Blueprint

Pada fase ini ditekankan kepada bagaimana perusahaan ingin SAP untuk membantu kegiatan perusahaan, ahsil kelauran dari fase ini adalah cetak biru bisnis yang berisi dokumentasi kebutuhan.

  1. Realization

Tujuand aria se ini adalah untuk melakukan implementasi semua kebutuhan proses bisnis berdasarkan cetak biru bisnis yang telah dibuat sebelumnya.

  1. Final Preparation

Tujuan dari fase ini adalah untuk menyelesaikan persiapan termasuk testing, training bagi pengguna dan lain sebagainya. Pada fase ini juga semua isu terkait implementasi diselesaikan.

  1. Go-Live and Support

Tujuan dari fase ini adalah untuk merubah orientasi dari project-orientation menjadi love production operation.

asap

  1. Phase 1 (Strategy and Direction)

Di dalam  fase ini, dibentuk tim khusus untuk melakukan pengendalian proses implementasi.

  1. Phase 2

Di dalam fase ini, perencanaan mendetail dibuat dan prototype sistem telah diapsang di perusahaan. Di dalam fase ini juga dilakukan sosialisasi berupa workshop kepada tim ERP dan karyawan yang akan menggunakan sistem. Aktivitas yang terdapat di fase ini adalah sebagai berikut :

  • Preliminary design review
  • High level design review
  • Critical design review
  • Implementation realisation
  • Technical/operation review
  • Post implementation review
  1. Phase 3 (Implementasi)

Fase ini dibagi menjadi dua bagian,

  1. Wave One

Gelombang pertama ini difokuskan kepada penggantian sistem informasi lama, tujuan dari gelombang pertama adalah diapsangnya modul SAP di dalam satu unit bisnis.

  1. Wave Two

Di dalam gelombang kedua, sistem lama yang ada di Rolls-Royce hanya dapat dilihat saja namun tidak dapat dilakukan operasi di dalam sistem informasi tersebut dikarenakan pada gelombang ini SAP telah digunakan di dalam kegiatan operasional.

 

Daftar Pustaka

Musil, J. (2014, November 29). ASAP Methodology Roadmaps and Phases. Retrieved February 17, 2015, from http://scn.sap.com/docs/DOC-8032

Widjaya, I. (2012). Enterprise Resource Planning. Bandung: Graha Ilmu.

Yusuf, Y., Gunasekaran, A., & Abthorpe, M. (2004). Enterprise Information System Project Impleemntation : A Case Study of ERP in Rolls-Royce. International Journal of Production Economics, 87, 251-266.

 


Leave a Reply